Tanaman hias (ornamental plant) adalah tanaman yang memiliki nilai
artistik, terdiri dari tanaman hias daun, tanaman hias pohon dan tanaman hias
bunga. Kebutuhan akan tanaman hias di dunia khususnya Indonesia cenderung terus
meningkat dari waktu ke waktu. Fenomena ini telah membuat perhatian masyarakat
terhadap tanaman hias di Indonesia semakin meningkat sejak dekade terakhir.
Salah satu jenis tanaman hias yang banyak diminati adalah Kaktus. Kaktus
mudah melakukan penyesuaian dan bentuk-bentuk adaptasi pada tubuhnya. Contoh
adaptasi ini bisa dilihat dengan jelas. Bila kondisi alamnya tidak sesuai,
ukuran daun kaktus akan mengecil atau malah sama sekali tidak keluar daun.
Perakarannya menyempit dan batang dijadikan tempat penyimpanan air. Saat berada
di daerah yang bersuhu panas dan tanah gersang, kaktus beradaptasi dengan cara
membentuk kulit tubuh yang tebal dan berlapis lilin. Tak ketinggalan, tumbuh
bulu-bulu halus atau duri-duri yang tajam. Fungsinya jelas, mengurangi
pengeluaran air dari tubuh.
Kaktus bisa dikembangbiakkan dengan berbagai cara. Sebagian orang
meperbanyak dengan biji. Walaupun sedikit rumit, cara ini masih tetap
dilakukan. Pertama biji kaktus harus dikeringkan, direndam dalam air hangat
baru disebar dalam media semai yang biasanya berupa pasir halus, batu bata
tumbuk dan tanah kompos. Setelah kaktus berumur setahun dan mempunyai panjang
4-5 cm, kaktus sudah bisa dipindahkan ke media tanam.
Tanaman dari keluarga Cactaceae ini memang unik. Biasa tumbuh subur di
lahan tandus dan kekurangan air. Usianya juga bisa mencapai puluhan tahun,
namun bisa mati dalam sekejap jika salah perawatan. Singkatnya, menanam dan
merawat kaktus perlu ketelatenan karena tanaman ini sangat rentan terhadap
penyakit.
Umumnya kaktus menyukai media yang porus (tidak mengikat air). Gunakan
pasir halus, pupuk kandang, tepung tulang dan sekam dengan perbandingan
20:40:10:30. Setelah diaduk rata, media ini dikukus atau di sangrai agar
mikroorganisme pembusuk mati.
Batang kaktus dilapisi jaringan lilin yang dapat mengurangi penguapan,
kondisi ini menjadikan kaktus mampu menyimpan air dan tahan kekeringan. Meski
begitu, kaktus tetap perlu air untuk bertahan hidup. Penyiraman sebaiknya
dilakukan 3 minggu sekali atau 1 bulan sekali, raba media tanam, jika sudah
kering berarti kaktus harus disiram. Perlu diingat, air harus ber-pH normal,
tidak mengandung garam atau asam yang dapat menyebabkan kebusukan.
Kaktus sangat suka bermandi cahaya matahari langsung, jika Anda menaruh
kaktus di dalam rumah, keluarkan setiap 1 minggu sekali dan letakkan di tempat
yang terkena matahari langsung selama 2-3 minggu. Kaktus juga pantang kena air
hujan berlebihan. Agar kaktus tampil prima perlu dilakukan pemupukan 4 bulan
sekali. Beri pupuk tulang atau pupuk ikan dengan P dan Ca tinggi. Jangan
memberi pupuk urea yang dapat mengakibatkan kebusukan. Bila kaktus sudah
terlalu besar atau sebaliknya lambat pertumbuhannya lakukan pemangkasan akar
atau ganti medianya.
Menyambung kaktus/grafting semakin diminati. Teknik ini mempunyai
kelebihan, selain diperoleh bibit tanaman baru, grifting juga menciptakan dua
jenis tanaman dari dua kaktus yang berbeda sehingga mempercantik
penampilan. Pertama, siapkan batang induk/batang bawah, jenis cereus spachianus
atau opuntia ficus indica bisa digunakan karena kuat perakarannya. Proses
sambung kaktus harus cepat dilakukan sebelum bekas potongan mengering agar
menempel sempurna. Setelah batang atas dan bawah ditempelkan, biarkan selama
satu minggu agar kedua batang menyatu. Jangan langsung menanam batang yang baru
disatukan karena akan mengakibatkan kebusukan.
Ada banyak cara sambung kaktus, namun metode sambung rata dan sambung
serong paling banyak dilakukan. Prosesnya hampir sama, potong rata atau serong
batang induk dan batang atas dari jenis yang berbeda. Kemudian dengan cepat tempelkan dan perkuat dengan tali rafia atau
benang. Sambung kaktus terlihat berhasil jika terjadi pertumbuhan pada batang
atas dan tali pengikat bisa dilepas. Setelah kedua batang menyatu, barulah
kaktus bisa ditanam. Selama 2 minggu sebaiknya kaktus ditanam dalam keadaan
yang terlindung dari sinar matahari langsung agar kaktus bisa beradaptasi
dengan media tanamnya. Lakukan penyiraman saat media sudah kering, jangan
terlalu lembab apalagi terlalu basah karena kaktus akan membusuk.
Berikut ini cara kerja penyambungan Kaktus:
- Memotong batang bawah sepanjang 15 cm
- Memotong batang batang atas sepanjang 5 cm.
- Saat bagian potongan masih basah, menyambungkan kedua batang dan mengikatnya dengan karet gelang.
- Menyimpan sambungan tersebut pada tempat yang terhindar dari sinar matahari langsung selama satu minggu atau sampai sambungann mengering.
- Melepaskan karet gelang dan menyentuh sambungan, jika tidak bergeser maka sambungan sudah mengering.
- Menanam kaktus pada media tanam stek yakni campuran antara pasir, kompos dan tanah.
- Melakukan perawatan pada kaktus yang telah ditanam.




Tidak ada komentar :
Posting Komentar